![]() |
Sekeluarga Tewas di Magelang Diduga Dibunuh sang Anak, Motif Sakit Hati?
Rabu, 30 November 2022
|
Irjen Krishna Murti Ungkap Sistem Baru untuk Buru Harun Masiku./Instagram @krishnamurti_bd91
Irjen Pol Krishna Murti selaku Kepala Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri mengatakan bahwa saat ini terdapat sistem yang baru untuk memburu buronan kasus dugaan suap Komisioner KPU, yakni kader PDIP, Harun Masiku. Sehingga menurutnya bisa lebih optimal.
Krishna mengatakan bahwa para anggota kepolisian yang sudah tergabung dalam interpol Polri, baru saja menyelesaikan program pelatihan sebagai operator sistem integrasi I-24/7. "Itu adalah sistem yang menyala terus selama 24 jam tujuh hari selama dalam seminggu," katanya [1].
Sistem integrasi yang dibangun ini nantinya dijadikan sebagai perangkat pelacak pelaku kejahatan melalui teknologi pengenalan wajah. Sehingga program ini meminimalisir celah para pelaku kejahatan lintas negara dengan memperkuat pengamanan.
Baca Juga Motif Siti Elina Mau Terobos Istana Merdeka: Ingin Bertemu Jokowi
Sehingga bukan tidak mungkin menurut Krishna Murti, sistem ini akan lebih optimal dalam mencari Harun Masiku yang telah masuk ke dalam daftar red notice oleh Interpol. Para pelaku kejahatan akan kesulitan mengelabui teknologi pengenal wajah tersebut.
"Kalau sistem masuk di kami, dilacak kalau dia (Harun Masiku) melintas, datanya wajahnya dikenali biometri insyaallah akan mengoptimalkan," kata Krishna Murti.
Diketahui bahwa sistem ini bekerja berdasarkan pangkalan data kepolisian dan Kemenkumham RI yang terhubung dengan sekretariat 190 negara yang terkoneksi dalam Interpol. Nantinya terdapat peringatan kepada operator lewat pengawasan pintu perlintasan negara jika terjadi kejahatan.
"Sistem yang dibangun imigrasi ini sedang menjadi penjajakan dengan sistem kami, sehingga kami bisa mengenali dan mendeteksi pelaku kejahatan ini hanya dari wajah. Dulu kan harus cocokan ini dan itu. Sekarang cocokan wajah saja cukup," paparnya.
Baca Juga Atta Halilintar dan Publik Figur Lain Dilaporkan, Soal Robot Trading Net89
"Dalam satu detik nanti data-data itu akan muncul. Jadi tidak perlu pencocokan lagi," sambung Krishna Murti.
Pihak Keimigrasian Kemenkumham RI juga mengatakan bahwa sistem ini membuat proses identifikasi tanpa perlu cek paspor. Bila yang bersangkutan menggunakan nama palsu atau paspor palsu, identitasnya tetap bisa dikenali.
"Kami tidak perlu lagi paspor, identitasnya itu bisa dilacak. Jadi kalau mereka menggunakan nama palsu, paspor palsu dan paspor mirip dengannya tetap bisa dikenali," pungkas Direktur Sistem dan Teknologi Informasi Kemigrasian Kemenkumham RI, Agato Simamora.
Berita Terbaru |
![]() |
Sekeluarga Tewas di Magelang Diduga Dibunuh sang Anak, Motif Sakit Hati?
Rabu, 30 November 2022
|
![]() |
Prajurit TNI AU Prada Indra Meninggal Dunia, Netizen Samakan dengan Kasus Brigadir J
Jumat, 25 November 2022
|
![]() |
Koalisi Gerindra-PKB Dikabarkan Mandeg, Cak Imin Singgung Komposisi Baru
Rabu, 23 November 2022
|
![]() |
Special Insight: Marak Kasus Bully dari Anak-anak hingga Dewasa, Kenapa Ya?
Selasa, 22 November 2022
|
![]() |
Iriana Jokowi Dihina Warganet di Twitter, Netizen Nilai Ejek Seluruh Rakyat Indonesia
Senin, 21 November 2022
|
![]() |
Xi Jinping Marahi Justin Trudeau saat KTT G20, Warganet Sebut Hanya di Indonesia…
Jumat, 18 November 2022
|
![]() |
Gibran Rakabuming dengan Anies Baswedan Bertemu, Disebut Upaya Memecah Belah PDIP
Kamis, 17 November 2022
|
![]() |
Puncak KTT G20 Hari Pertama, PBB Titip Pesan, Menlu Rusia Masuk RS?
Selasa, 15 November 2022
|
![]() |
Sekeluarga Tewas di Kalideres, Kriminolog Duga Dilaparkan, Berikut Fakta-faktanya
Senin, 14 November 2022
|