Motif Siti Elina Mau Terobos Istana Merdeka: Ingin Bertemu Jokowi

Pihak kepolisian saat ini belum mengungkapkan motif utama seorang perempuan yang bernama Siti Elina (SE) yang akan menerobos masuk ke kawasan Istana Merdeka. Namun Polda Metro Jaya menjelaskan hasil pemeriksaan sementara dari SE.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, Siti mengaku ingin bertemu Presiden Jokowi. Kepada penyidik, dirinya mengatakan ingin menyampaikan soal dasar negara Indonesia yang ia anggap salah. Hal tersebut dikatakan Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.

"Dia datang ke istana sebenarnya hasil riksa tujuan ingin bertemu Presiden Jokowi untuk menyampaikan Indonesia salah karena dasarnya bukan Islam, tetapi ideologi Pancasila," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi [1].

Baca Juga Perempuan Bawa Senjata Api Masuk Kawasan Istana Merdeka, dari Mana Asal Senjata Apinya?

Dalam hal ini, Hengki mengaku pihak penyidik masih mendalami lebih lanjut soal motif SE melakukan aksinya, yakni ingin masuk ke kawasan Istana Merdeka dengan membawa senjata api jenis FN. Tak hanya itu, Densus 88 juga memberikan tanggapannya soal SE.

Menurut Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyampaikan bahwasanya Siti mengaku mendapatkan mimpi sebelum beraksi di Istana Merdeka. Sehingga mimpi tersebut menjadikan dirinya ingin menerobos masuk Istana.

"Yang bersangkutan itu seperti mendapat mimpi-mimpi atau wangsit. Jadi, yang bersangkutan mimpi masuk surga masuk negara sehingga sampai kepada kesimpulan dia harus menegakkan ajaran yang benar," ujarnya.

Meski demikian, pihaknya juga sedang mendalami lebih lanjut soal motif dalam kasus ini. Pihak kepolisian juga melibatkan psikolog untuk memeriksa kondisi SE. "Kita dalami motif. Kita sarankan bertemu psikolog untuk mendalami kejiwaan terhadap yang bersangkutan. Kita ingin supaya kita hidup damai aman tentram semuanya," tutur Aswin.

Baca Juga Perempuan Bawa Pistol Masuk Kawasan Istana, Paspampres Cek

Diketahui bahwa Paspampres dan polisi menangkap Siti Elina saat mencoba masuk ke kawasan Istana Negara pada 25 Oktober 2022 pagi dengan membawa senjata api jenis FN. Hasil pemeriksaan, Siti merupakan warga Koja, Jakarta Utara.

Pihak kepolisian juga melihat bahwa SE terhubung dengan beberapa akun media sosial yang terindikasi mantan HTI dan NII. Lalu Densus 88 Antiteror Polri melakukan pengembangan dan ada dua orang yang diduga terlibat jaringan terorisme, yakni BU (sang suami) dan JM (guru SE).

Barang yang disita dari SE oleh polisi adalah senjata api jenis FN, dua buah airsoft gun, dan satu buah senjata tajam berbentuk pistol. Lalu tiga buah buku berjudul 'Jalan Menuju Hidayah', 'Luruskan Aqidah Anda', serta 'Pribadi dan Akhlak Rosul'.